Selasa, 22 Maret 2016

Peresmian Pondok Pesantren An-Nisa Lapas Wanita Klas IIA Malang

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Klas IIA Malang menggelar Acara Peresmian Pondok Pesanten An-Nisa yang mengambil tempat di ruang Aula Lapas pada Sabtu (19/03).
Kegiatan ini melibatkan seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan Petugas lapas serta dihadiri oleh Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota / Kabupaten Malang, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang, Abu Haidar selaku Trainer Wudhu dan Shalat serta staf dan jajaran PT. Terminal Peti Kemas Surabaya.
          Dalam sambutannya, Kepala Lapas (Kalapas) Wanita Malang, Ngatirah dengan semangat mengajak seluruh WBP untuk bersungguh-sungguh menuntut ilmu selama di lapas. “Dengan diresmikannya Pondok Pesantren An-Nisa di Lapas, otomatis seluruh WBP menjadi santriwati. Mari manfaatkan waktu ibu-ibu untuk menuntut ilmu agama sebanyak-banyaknya sehingga kelak bisa membawa bekal ketika bebas nanti, bahkan saya berharap santriwati lulusan Pondok Pesantren An-Nisa bisa mencetak banyak ustadzah ataupun da’iyah di masyarakat  ”, harap Ngatirah.
          Pondok Pesantren An-Nisa diresmikan oleh Drs. H. Imron, M.Ag selaku Kepala Kementerian Agama Kota Malang. Senada dengan Ngatirah, Imron mengungkapkan : “Saya sangat antusias dan bersemangat ketika lapas Wanita  berinovasi menjadi lapas berbasis pesantren. Kami pasti mendukung semua kegiatan sepanjang demi pendidikan dan pembangunan ummat terlebih bagi WBP yang sedang menjalani pidana di lapas”.
          Acara juga dimeriahkan dengan kehadiran staf dan jajaran  PT. Terminal Peti Kemas Surabaya  selaku sponsor acara. Dalam sambutannya, Dothy selaku Presiden Direktur menyampaikan bahwa dalam rangka Ulang Tahun PT. Terminal Peti Kemas Surabaya sekaligus memperingati hari Wanita Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret, pihaknya menjatuhkan pilihan beranjangsana dan memberikan cinderamata ke Lapas Wanita Malang.      “saya minta 2 orang WBP yang berani maju untuk menghafalkan salah satu surah di Juz 30 akan diberi hadiah uang tunai @ Rp. 500.000,-?” , tantang Dothy. Uang tunai pun  akhirnya diraih WBP Luluk Handayani dan Riamah.
          Setelah Peresmian pondok pesantren digelar  acara dilanjutkan dengan pelatihan Wudhu dan Shalat sesuai tuntunan Nabi Muhammad Saw. Abu Haidar selaku Trainer mengajarkan tutorial wudhu dan shalat cara Nabi yang dilengkapi dengan dalil/nash yang shahih yang dikemas dengan layout menarik. “Ummat Islam wajib mempelajari cara wudhu dan shalat sesuai yang diajarkan Rasulullah, karena amalan yang pertama kali dihisab adalah perkara shalat. Jika shalatnya baik dan benar, maka baiklah seluruh amalannya”, jelas Abu Haidar.
          “Ternyata selama ini cara wudhu dan shalat saya banyak yang salah….Alhamdulillah dapat pencerahan seperti ini”, ungkap Nunung Dahlia, salah seorang WBP peserta pelatihan.