Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Klas IIA Malang menggelar Acara Peresmian Pondok
Pesanten An-Nisa yang mengambil tempat di ruang Aula Lapas pada Sabtu (19/03).
Kegiatan
ini melibatkan seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan Petugas lapas serta
dihadiri oleh Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota / Kabupaten Malang, Ketua
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang, Abu Haidar selaku Trainer Wudhu dan
Shalat serta staf dan jajaran PT. Terminal Peti Kemas Surabaya.
Dalam sambutannya, Kepala Lapas (Kalapas) Wanita
Malang, Ngatirah dengan semangat mengajak seluruh WBP untuk bersungguh-sungguh
menuntut ilmu selama di lapas. “Dengan diresmikannya Pondok Pesantren An-Nisa
di Lapas, otomatis seluruh WBP menjadi santriwati. Mari manfaatkan waktu ibu-ibu
untuk menuntut ilmu agama sebanyak-banyaknya sehingga kelak bisa membawa bekal
ketika bebas nanti, bahkan saya berharap santriwati lulusan Pondok Pesantren
An-Nisa bisa mencetak banyak ustadzah ataupun da’iyah di masyarakat ”, harap Ngatirah.
Pondok Pesantren An-Nisa diresmikan
oleh Drs. H. Imron, M.Ag selaku Kepala Kementerian Agama Kota Malang. Senada
dengan Ngatirah, Imron mengungkapkan : “Saya sangat antusias dan bersemangat
ketika lapas Wanita berinovasi menjadi
lapas berbasis pesantren. Kami pasti mendukung semua kegiatan sepanjang demi
pendidikan dan pembangunan ummat terlebih bagi WBP yang sedang menjalani pidana
di lapas”.
Acara juga dimeriahkan dengan
kehadiran staf dan jajaran PT. Terminal
Peti Kemas Surabaya selaku sponsor
acara. Dalam sambutannya, Dothy selaku Presiden Direktur menyampaikan bahwa
dalam rangka Ulang Tahun PT. Terminal Peti Kemas Surabaya sekaligus
memperingati hari Wanita Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret,
pihaknya menjatuhkan pilihan beranjangsana dan memberikan cinderamata ke Lapas
Wanita Malang. “saya minta 2 orang
WBP yang berani maju untuk menghafalkan salah satu surah di Juz 30 akan diberi
hadiah uang tunai @ Rp. 500.000,-?” , tantang Dothy. Uang tunai pun akhirnya diraih WBP Luluk Handayani dan
Riamah.
Setelah Peresmian pondok pesantren
digelar acara dilanjutkan dengan
pelatihan Wudhu dan Shalat sesuai tuntunan Nabi Muhammad Saw. Abu Haidar selaku
Trainer mengajarkan tutorial wudhu dan shalat cara Nabi yang dilengkapi dengan
dalil/nash yang shahih yang dikemas dengan layout menarik. “Ummat Islam wajib
mempelajari cara wudhu dan shalat sesuai yang diajarkan Rasulullah, karena
amalan yang pertama kali dihisab adalah perkara shalat. Jika shalatnya baik dan
benar, maka baiklah seluruh amalannya”, jelas Abu Haidar.
“Ternyata selama ini cara wudhu dan
shalat saya banyak yang salah….Alhamdulillah dapat pencerahan seperti ini”,
ungkap Nunung Dahlia, salah seorang WBP peserta pelatihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar