Kepakan Sayap Kupu-kupu yang Mengubah Hidupmu
Edward Norton Lorenz pada tahun 1961 mengemukakan
sebuah teori, bahwa seluruh kejadian dalam kehidupan kita pada dasarnya
adalah rangkaian dari kejadian acak atau random.
Dengan simulasi
program di komputer, ia berusaha memprediksi kondisi cuaca. Hingga
akhirnya ia menemukan angka faktor 0,506. Semakin kecil ia masukkan
bilangan desimal, makin presisi pula perkiraan yang didapatkan.
Saat
ia masukkan angka 0,506127, ia menemukan bahwa dampak dari desimal
terkecil tersebut setara dengan efek kepakan sayap kupu-kupu. Lorenz
terhenyak saat mendapatkan gambaran, satu kepakan sayap kupu-kupu bahkan
bisa menghasilkan efek tornado yang dahsyat. Inilah yang disebut
sebagai teori butterfly effect.
Keteraturan Alam Semesta
Sebagai muslim, kita percaya
sepenuhnya bahwa semua kejadian dalam hidup kita adalah ketentuan dari
Allah yang pasti akan terjadi. Semua hal tidak ada yang luput dari ilmu
dan kehendakNya. Tidak satupun kejadian yang tiba-tiba dan “kebetulan”.
Semua
hal selalu berada dalam pengaturan dan ketentuanNya yang Maha Agung.
Semua kejadian di alam semesta ini ritmis dan teratur di sisi Allah Yang
Maha Mengatur. Namun tampak random di mata manusia, karena sifat
manusia yang tidak memiliki cukup ilmu untuk memahaminya.
Kendati
kita yakin akan keteraturan hukum Allah atas alam semesta ini, namun ada
penjelasan yang bisa dipelajari dari teori Lorenz. Justru karena
manusia tidak mengetahui skenario global di alam semesta, maka semua
tampak random pada awalnya. Kita baru mengetahui betapa ritmis dan
teratur hidup ini saat semua telah terjadi.
Hal-hal yang belum
terjadi akan selalu menjadi rahasia bagi manusia, yang tidak seorangpun
bisa memastikannya. Pilkada DKI yang belum terjadi, adalah sebuah
rahasia. Faktor yang membuat seorang calon gubernur DKI menjadi menang
atau kalah, tampak sebagai hal yang random. Namun bisa dipelajari alur
keteraturannya setelah usai pilkada.
Seorang anak muda yang
selesai kuliah di sebuah fakultas dan tengah mencari kerja, ada sangat
banyak faktor yang mempengaruhi diterima atau ditolak untuk bekerja di
suatu instansi. Faktor-faktor itu tampak sebagai hal yang random. Bahwa
nantinya ternyata ia bekerja sesuai dengan spesialisasi fakultasnya;
atau berbeda sama sekali dengan ilmu yang ditekuninya, pada awalnya
tampak sebagai hal yang random.
Seorang pemuda lajang yang tengah
berproses mendapatkan pasangan hidup, ada terlalu banyak faktor random
yang tidak bisa diketahui dengan pasti, siapakah yang akan menjadi
jodohnya. Faktor apakah yang bisa membuat dirinya berjodoh atau tidak
berjodoh dengan seseorang. Usaha apakah yang bisa membuat dirinya
bertemu jodoh. Itu semua tampak sebagai hal yang rumit dan random.
Kadang
sebuah SMS atau telpon nyasar bisa mengubah kehidupan seseorang. Sebuah
ketidaksengajaan yang dilakukan seseorang bisa saja mengubah hidupnya
di kemudian hari. Suatu ajakan iseng dari teman bisa membuat seseorang
berubah nasib. Sebuah pertemuan di bus atau kereta api bisa mengubah
hidup seseorang.
Di mata manusia, itu semua tampak random. Di sisi Allah, semua serba teratur mengikuti kehendakNya yang Maha Agung.
Memasang Puzzle yang Random
Saya ingat kisah seorang senior saya.
Suatu ketika ia melihat ada permen karet menempel di sebuah kursi di
ruang tunggu bandara. Saat seseorang lelaki tampak akan menduduki kursi
itu, dengan refleks ia meminta kepada lelaki tersebut agar tidak
mendudukinya.
Ia segera mengeluarkan tisu dari saku bajunya, dan
digunakan untuk membersihkan sisa permen karet yang menempel di kursi.
Entah siapa yang membuang sisa permen karet dengan sembarangan hingga
menempel di kursi. Beberapa tisu ia gunakan hingga bersih sisa permen
karet tersebut.
Setelah kursi bersih, senior ini mempersilakan
lelaki tersebut untuk duduk. Peristiwa “tidak sengaja” ini berbuntut
panjang. Mereka berdua segera berkenalan dan mengobrol akrab. Berbagai
hal mereka bincangkan sambil menunggu proses boarding pesawat.
Ternyata
lelaki tersebut adalah salah seorang pemilik perusahaan multinasional
yang tengah mencari direktur utama untuk perusahaannya. Tidak dinyana,
ia langsung meminta senior ini untuk datang ke kantornya guna melakukan
wawancara.
Singkat cerita, akhirnya senior ini diterima dan
dipercaya untuk memimpin sebuah perusahaan multinasional. Tidak pernah
terbayang dalam hidupnya, bahwa ia akan menduduki jabatan istimewa itu.
Gerakan reflek membersihkan sisa permen karet di kursi bandara yang dia
lakukan, kurang lebih setara dengan kepakan sayap kupu-kupu. Dampaknya
sangat fantastis. Mengubah total kehidupan masa depannya.
Sebegitu
random semua kejadian dalam kehidupan menurut pandangan manusia, maka
usaha untuk mencapai atau mendapatkan sesuatu pada dasarnya seperti
memasang puzzle yang bentuknya random. Manusia hanya bisa merencanakan
dan melakukan hal terbaik untuk mendapatkan cita-cita dan keinginannya.
Hanya Allah yang bisa memberikan hasil akhirnya.
Untuk itu,
sesungguhnya yang diperlukan adalah usaha untuk terus mengepakkan sayap
kupu-kupu ke arah yang positif. Bahkan kita juga bisa melakukan sejumlah
usaha untuk orang lain guna mengubah kehidupannya. Hanya dengan satu
kepakan sayap kupu-kupu, kita bisa ikut mengubah kehidupan orang lain.
Bahkan dampaknya bisa sangat dahsyat dibandingkan dengan besaran “usaha”
yang dilakukan manusia.
Sebuah pertemuan makan malam yang kita
siapkan di suatu restoran, ternyata bisa mempertemukan beberapa orang
yang akhirnya mendapatkan titik interaksi yang bisa ditindaklanjuti.
Sebagian menemukan kesepakatan kerja sama bisnis. Sebagian menemukan
kecocokan minat dan hobi atau organisasi. Bahkan ada yang bertemu jodoh
dalam pertemuan makan malam tersebut.
Luar biasa bukan? Membuat
acara makan malam bersama itu tidak sulit. Itu hal yang mudah saja di
zaman kita sekarang. Usaha yang dilakukan untuk mengundang dan
mempersiapkan jamuan makan malam juga simpel. Setara satu atau beberapa
kepakan sayap kupu-kupu.
Sebuah pengajian yang kita gelar di rumah
kita bisa jadi membawa pengaruh mengubah kehidupan seseorang dalam
jangka waktu yang panjang. Pengajian itu berlangsung sederhana saja, ada
tausiyah dan didengarkan oleh jama'ah yang datang. Bisa jadi ada
seseorang yang terinspirasi dan termotivasi melakukan sesuatu kebaikan
setelah mendengar tausiyah, hingga akhirnya kehidupannya berubah menjadi
lebih baik.
Menyelenggarakan pengajian di rumah kita, adalah hal
yang sangat mudah kita laksanakan. Tidak ada kesulitan yang berarti.
Mungkin tingkat kesulitannya setara dengan kepakan sayap kupu-kupu. Tapi
lihatlah, betapa dahsyat dampak yang mungkin didapatkan.
Teruslah Mengepakkan Sayap Kebaikan
Kita tidak pernah tahu kepakan
mana yang akan mampu mengubah hidup kita dan hidup orang lain. Saya
memahami arahan Nabi Saw agar kita memperbanyak silaturahim, bisa
dijelaskan dalam format ini. Melakukan silaturahim itu mudah dan
sederhana. Namun ada banyak kemanfaatan yang bisa didapatkan darinya.
Bisa
jadi karena suatu silaturahim, seseorang mendapat proyek pekerjaan yang
bernilai sangat besar. Bisa jadi karena suatu silaturahim, seseorang
mendapatkan peluang beasiswa ke luar negeri. Ada juga seseorang yang
akhirnya dibangunkan gedung pendidikan yang megah dan komplit, setelah
silaturahim.
Usaha silaturahim itu mungkin setara dengan satu
kepakan sayap kupu-kupu. Namun dampaknya bisa sangat dahsyat mengubah
hidup seseorang. Demikian pula arahan Nabi saw agar kita selalu berbuat
baik kepada orang lain. Semua perbuatan baik kita adalah untuk Allah dan
karena Allah. Bukan untuk maksud yang sifatnya kepentingan sementara
saja. Namun dengan banyaknya perbuatan baik inilah Allah akan memberikan
balasan kebaikan pula bagi kita.
Hal jaza-ul ihsan illal ihsan,
demikian Allah mengajarkan kepada kita. Terus saja mengepakkan
sayap-sayap kebaikan, pasti Allah akan membalas pula dengan kebaikan.
Tidak pernah ada yang sia-sia dari semua kepakan sayap kebaikan kita,
karena Allah Maha Menepati janjiNya.
Usaha mengepakkan sayap ini
justru karena terbatasnya pengetahuan kita tentang apa yang akan terjadi
dalam kehidupan manusia. Yang bisa kita lakukan adalah terus berusaha.
Terus bergerak, terus berkarya, terus bekerja hingga akhir usia. Karena
kita tidak pernah tahu, lewat kepakan sayap yang mana Allah akan
memberikan surga kepada kita.
Jangan berhenti mengepakkan sayap
kebaikanmu. Karena kamu tidak pernah tahu lewat kepakan sayap yang mana
Allah memberikan jodoh kepadamu. Kamu tidak pernah tahu lewat kepakan
sayap yang mana Allah memberikan jalan rejeki kepadamu. Kamu tidak
pernah tahu lewat kepakan sayap yang mana Allah memberikan solusi atas
masalah hidupmu.
Maka terus kepakkan sayap kebaikanmu. Jangan bosan mengepakkan sayapmu. Karena di situlah sesungguhnya esensi kehidupanmu.
Oleh : Cahyadi Takariawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar